Didalam pengembagan sebuah software , kita perlu memiliki standart agar selalu menjaga konsistensi kualitas dari software yang kita buat. Sama halnya untuk QMS (Quality Management Standart) ,QMS sendiri adalah standrat yang digunakan oleh manajemen untuk mempertahankan kualitas dari segi manajemen, proses pengembangannya, hingga produknya .Secara garis besar QMS dalam konteks setrifikasi digunakan untuk :
- Membuat kualitas dari produk dan layanan maintenance tetap terjaga (konsisten)
- Sebagai landasan evaluasi antara customer dan supplier dalam bagian dari supplier QMS
- Membantu pengembangan software organisasi dalam rangka meningkatkan kualitas dari QMS dan meningkatkan kepuasan customer denngan standart keluhan yang dibuat.
Sedangkan dalam konteks assessment / penilaian :
- Memberikan tools kepada oerganisasi untuk melakukan penilaian sendiri (self-assessment) tentang seberapa baik kah mereka mendevelope sebuah program/software
- Sebagai tool untuk meningkatkan prosess dari pengembangan dan maintenance
- Membantu perusahaan/organisasi memilih supplier yang berpotensial (dilihat dari segi efisiensi dan effektifitas dr supplier)
- Memberikan panduan kepada tim penilai (assessor) dalam rangka program pelatihan.
Adapun standart yang dikeluarkan oleh organisasi internasional seperti :
ISO 9001 dan ISO 9000-3
ISO 9000-3 merupakan pengebangan dari ISO 9001 dimana ISO ini memberikan standart sebagai acuan/panduan (guidelines) terkait bagaimana memanajemen organisasi dengan baik. Adapun 8 fokus dari ISO 9000-3 ini :
1. Customer focus ( Perusahaan atau organisasi sangat mengandalkan customer sebagai penggerak roda perekonomian organisasi oleh karena itu harus mengerti kebutuhan customer-nya saat ini atau masa yang akan datang.
2. Leadership ( Karena pepmimpin yang menentukan masa depan organisasi (visi) , maka bagaimana caranya si pemimpin ini menciptakan dan menjaga lingkungan/ usasana sedemikian rupa agar para bawahannya selalu senang dan mampu bekerja dengan suasana tanpa ada tekanan).
3. Involvement of people (People disini adalah orang-orang yang berada di organisasi dari top level management hingga lower management, gimana caranya ISO ini memberikan standart tentang bagaimana people ini dapat memberikan keuntungan bagi organisasi).
4. Process approach (Memberikan panduan tentang proses yang dapat meningkatkan effisiensi dari keseluruhan aktifitas organisasi).
5. System approach to management (Melihat system yang ada pada organisasi dengan demikian ISO dapat memberikan panduan untuk meningkatkan effisiensi dan efektifitas dari system tersebut).
6. Continual Improvement ( Standarisasi bagaimana caranya terus meningkatkan performa perusahaan/organisasi kedepannya)
7. Factual approach to decision making (Tentang bagaimana caranya membuat keputusan yang efektif berdasarkan informasi yang telah dianalisa)
8. Mutual supportive supplier relationship (Tentang bagaimana cara organisasi dan supplier menjalin kerjasama yang saling menguntungkan)
Untuk mendapat pengakuan internasional perusahaan/organisasi harus mampu memenuhi 3 requirement (kebutuhan) berikut :
1. Mengembangkan Sistem SQA perusahaan
2. Mengimplementasikan system SQA perusahaan
3. Sendang menjalani audit sertifikasi
Ketiga kebutuhan diatas harus dipenuhi perusahaan melalui planning yang matang dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk melakukan aktifitas tersebut. Sebelum melakukan sertifikasi organisasi perlu melakukan survey internal seperti :
- Mencari tahu perbandingan antara tim SQA yang bekerkerja dan hilangnnya prosedur yang dibutuhkan.
- Mencaritahu perbandingan staff yang mengerti dan berpengetahuan yang diperlukan untuk prosedur SQA dan tool SQA
- Perbandingan terkait dokumentasi dari pengembangan dan juga aktifitas maintenance.
- Perbandingan atau keseimbangan terkait konfigurasi kemampuan dan implementasi system
- Perbandingan terkait teknis dari manajerial dalam control progress proyek
- Perbandingan terkait unit SQA organisasi dan kemampuannya
Untuk sertifikasi berikutny ada CMM dan CMMI (capability Maturity Model)
Sertifikasi ini dikembangkan oleh Carnegie Mellon University Software Engineering Institute (SEI) adalah untuk memberikan basis terkait pengembangan software.
Konsep dari CMM adalah :
- Pengimplementasian dari manajemen yang spesifik dari manajemen kualitas software meningkatkan kemampuan organisasi untuk mengontrol kualitas dan meningkatkan produktifitas proses.
- Pengimplementasian 5 kevek dari CMM mampu membuat organisasi untuk mengevaluasi ketercapaian dan menentukan apa yang akan dilakukan untuk mencapai kemampuan (capability) selanjutnya.( 5 level : 1. Inisiasi, 2. Memanajemen (mengelola), 3. Mendefinisikan, 4. Mengelola secara kuantitatif, 5. Mengoptimasi ).
- Area proses secara umum menjelaskan moden dengan “apa” yang diimplementasikan di organisasi bukannya “bagaimana”.
ISO/IEC 15504
Merupakan sertifikasi/standart terkait dengan penilaian dari proses dalam mengembangkan proses. Dikembangkan oleh ISO dan IEC (International Organization of Standardization) (International Electrotechnical Commision). Adapun area yang dinilai :
- Customer-Supplier (CUS)
- Engineering (ENG)
- Support (SUP)
- Management (MAN)
- Organization (ORG)
Dibuatnya ISO/IEC 15504 agar :
- Mengharmonisasikan dari metodelogi penilaian independen dengan cara memberikan framework(kerangka) konsep berdasarkan “apa” bukan “ bagaimana “.
- Menuniversalkan kemampuan kepada semua kategori dari supplier software dan customer dari organisasi sama halnya juga dengan kategori software.
- Profesionalisme
- Mendapat pengakuan dari dunia
- Membuat kualitas dari produk dan layanan maintenance tetap terjaga (konsisten)
- Sebagai landasan evaluasi antara customer dan supplier dalam bagian dari supplier QMS
- Membantu pengembangan software organisasi dalam rangka meningkatkan kualitas dari QMS dan meningkatkan kepuasan customer denngan standart keluhan yang dibuat.
Sedangkan dalam konteks assessment / penilaian :
- Memberikan tools kepada oerganisasi untuk melakukan penilaian sendiri (self-assessment) tentang seberapa baik kah mereka mendevelope sebuah program/software
- Sebagai tool untuk meningkatkan prosess dari pengembangan dan maintenance
- Membantu perusahaan/organisasi memilih supplier yang berpotensial (dilihat dari segi efisiensi dan effektifitas dr supplier)
- Memberikan panduan kepada tim penilai (assessor) dalam rangka program pelatihan.
Adapun standart yang dikeluarkan oleh organisasi internasional seperti :
ISO 9001 dan ISO 9000-3
ISO 9000-3 merupakan pengebangan dari ISO 9001 dimana ISO ini memberikan standart sebagai acuan/panduan (guidelines) terkait bagaimana memanajemen organisasi dengan baik. Adapun 8 fokus dari ISO 9000-3 ini :
1. Customer focus ( Perusahaan atau organisasi sangat mengandalkan customer sebagai penggerak roda perekonomian organisasi oleh karena itu harus mengerti kebutuhan customer-nya saat ini atau masa yang akan datang.
2. Leadership ( Karena pepmimpin yang menentukan masa depan organisasi (visi) , maka bagaimana caranya si pemimpin ini menciptakan dan menjaga lingkungan/ usasana sedemikian rupa agar para bawahannya selalu senang dan mampu bekerja dengan suasana tanpa ada tekanan).
3. Involvement of people (People disini adalah orang-orang yang berada di organisasi dari top level management hingga lower management, gimana caranya ISO ini memberikan standart tentang bagaimana people ini dapat memberikan keuntungan bagi organisasi).
4. Process approach (Memberikan panduan tentang proses yang dapat meningkatkan effisiensi dari keseluruhan aktifitas organisasi).
5. System approach to management (Melihat system yang ada pada organisasi dengan demikian ISO dapat memberikan panduan untuk meningkatkan effisiensi dan efektifitas dari system tersebut).
6. Continual Improvement ( Standarisasi bagaimana caranya terus meningkatkan performa perusahaan/organisasi kedepannya)
7. Factual approach to decision making (Tentang bagaimana caranya membuat keputusan yang efektif berdasarkan informasi yang telah dianalisa)
8. Mutual supportive supplier relationship (Tentang bagaimana cara organisasi dan supplier menjalin kerjasama yang saling menguntungkan)
Untuk mendapat pengakuan internasional perusahaan/organisasi harus mampu memenuhi 3 requirement (kebutuhan) berikut :
1. Mengembangkan Sistem SQA perusahaan
2. Mengimplementasikan system SQA perusahaan
3. Sendang menjalani audit sertifikasi
Ketiga kebutuhan diatas harus dipenuhi perusahaan melalui planning yang matang dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk melakukan aktifitas tersebut. Sebelum melakukan sertifikasi organisasi perlu melakukan survey internal seperti :
- Mencari tahu perbandingan antara tim SQA yang bekerkerja dan hilangnnya prosedur yang dibutuhkan.
- Mencaritahu perbandingan staff yang mengerti dan berpengetahuan yang diperlukan untuk prosedur SQA dan tool SQA
- Perbandingan terkait dokumentasi dari pengembangan dan juga aktifitas maintenance.
- Perbandingan atau keseimbangan terkait konfigurasi kemampuan dan implementasi system
- Perbandingan terkait teknis dari manajerial dalam control progress proyek
- Perbandingan terkait unit SQA organisasi dan kemampuannya
Untuk sertifikasi berikutny ada CMM dan CMMI (capability Maturity Model)
Sertifikasi ini dikembangkan oleh Carnegie Mellon University Software Engineering Institute (SEI) adalah untuk memberikan basis terkait pengembangan software.
Konsep dari CMM adalah :
- Pengimplementasian dari manajemen yang spesifik dari manajemen kualitas software meningkatkan kemampuan organisasi untuk mengontrol kualitas dan meningkatkan produktifitas proses.
- Pengimplementasian 5 kevek dari CMM mampu membuat organisasi untuk mengevaluasi ketercapaian dan menentukan apa yang akan dilakukan untuk mencapai kemampuan (capability) selanjutnya.( 5 level : 1. Inisiasi, 2. Memanajemen (mengelola), 3. Mendefinisikan, 4. Mengelola secara kuantitatif, 5. Mengoptimasi ).
- Area proses secara umum menjelaskan moden dengan “apa” yang diimplementasikan di organisasi bukannya “bagaimana”.
ISO/IEC 15504
Merupakan sertifikasi/standart terkait dengan penilaian dari proses dalam mengembangkan proses. Dikembangkan oleh ISO dan IEC (International Organization of Standardization) (International Electrotechnical Commision). Adapun area yang dinilai :
- Customer-Supplier (CUS)
- Engineering (ENG)
- Support (SUP)
- Management (MAN)
- Organization (ORG)
Dibuatnya ISO/IEC 15504 agar :
- Mengharmonisasikan dari metodelogi penilaian independen dengan cara memberikan framework(kerangka) konsep berdasarkan “apa” bukan “ bagaimana “.
- Menuniversalkan kemampuan kepada semua kategori dari supplier software dan customer dari organisasi sama halnya juga dengan kategori software.
- Profesionalisme
- Mendapat pengakuan dari dunia
0 comments:
Post a Comment